Padang, - Maraknya pemberitaan miring mengenai pelaksanaan proyek di Dinas PRKPP Sumbar yaitu Pekerjaan jalan lingkung di Kampung Parak Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, tampaknya bakal berbuntut panjang.
Sejak pemberitaan miring tersebut mencuat kinerja dari Dinas PRKPP terutama di Bidang Pertanahan dan Lingkungan yang di kepalai Ichsanursataruddin menjadi tidak kondusif bahkan cendrung adanya rasa saling mencurigai, siapakah yang telah memberikan keterangan kepada media terkait bobroknya pekerjaan jalan lingkung di Kampung Parak Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam tersebut.
Seperti yang telah di lansir oleh beberapa Media, bahwa 3 (tiga) paket pekerjaan jalan Lingkung di Kampung Parak Jambu, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam yang di kerjakan oleh CV. Nabila Kontruksi (dua paket) dan CV. Glory Nusantara dengan total anggaran mencapai 500 juta rupiah dikerja asal jadi dan Amburadul dengan fakta di lapangan banyak di temui retakan.
Pada Selasa sore (23/11/2021), berlokasi didepan salah satu hotel yang berada dijalan Tamsis oknum PNS inisial H dengan oknum kontraktor inisial F alias P disinyalir sebagai pelaksana proyek jalan lingkung milik Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Sumbar berbaku hantam.
Perkelahian tersebut menurut saksi mata yang tidak ingin namanya disebutkan, diduga gara-gara oknum PNS tidak terima dituduh sebagai pembocor rahasia terkait pelaksanaan proyek negara pada media.
"Mungkin merasa difitnah oleh oknum Kontraktor, kemudian oknum PNS langsung menemuinya dan terjadilah perkelahian, dan itu terjadi hanya sebentar saja, "ungkap saksi.
Sementara itu pada tempat terpisah dihari yang sama, ada informasi melalui narasumber lain yang menyebutkan, kalau oknum PNS sebelumnya sempat dipanggil oleh Kabid Pertanahan dan Lingkungan Ichsanursataruddin yang merupakan pimpinan dari oknum PNS.
Kemudian, Kabid tersebut juga menanyakan kepada oknum PNS, apakah dia (oknum PNS) yang menjadi narasumber terhadap pemberitaan media sebelumnya.Kabid juga mengatakan kepada oknum PNS dimaksud, kalau oknum kontraktor yang menyampaikan kepada Kabid Ichsan, bahwa oknum PNS lah yang menjadi narasumber terhadap pemberitaan itu.
Narasumber yang juga tidak ingin namanya untuk disebutkan itu menilai ada tindakan provokasi atau adu domba dilakukan Kabid.
"Seharusnya, sebagai Kabid, Ichsan lebih bijaksana dalam menangani permasalahan yang terjadi dilingkungan kerjanya, dan bisa memprediksi kalau perkelahian akan terjadi apabila dia menyampaikan hal yang demikian kepada oknum PNS, " tutup narasumber itu.
Hingga berita diterbitkan media masih upaya konfirmasi pihak yang bertikai dan pihak terkait lainnya. (**)